Selasa, 01 November 2011

SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA ARAB

Sejarah Perkembangan Bahasa Arab

Dalam sejarah perkembangan bahasa Arab, terdiri dari beberapa periode, antara lain:

1. Periode Jahiliyah.
Periode ini munculnya nilai-nilai standarisari pembentukan bahasa arab fusha, dengan adanya beberapa kegiatan peting yang telah menjadi tradisi masyarakat Makkah . Kegiatan tersebut berupa festival syair-syair Arab yang diadakan di pasar Ukaz, Majannah, Zul Majah yang akhirnya mendorong tersiar dan meluasnya bahasa Arab, yang pada akhirnya kegiatan tersebut dapat membentuk stsndarisasi bahasa Arab fusha dan kesusasteraannya.

2. Periode Permulaan Islam.
Turunnya Al – Quran dengan membawa kosa kata baru dengan jumlah yang sangat luar biasa banyaknya menjadikan bahasa Arab sebagai suatu bahasa yang telah sempurma baik dalam mufradat, makna, gramatikal dan ilmu–ilmu lainnya. Adanya perluasan wilayah-wilayah kekuasaan Islam sampai berdirinya daulah Umayah. Setelah berkembang kekuasaan Islam, maka orang-orang Islam Arab pindah ke negeri baru, sampai masa Khulafa Al-Rasyidin.

3. Periode Bani Umayah.
Terjadinya percampuran orang-orang arab dengan penduduk asli akibat adanya perluasan wilayah Islam. Adanya upaya-upaya orang Arab untuk menyebarkan bahasa arab ke wilayah melalui ekspansi yang beradab. Melakukan arabisasi dalam berbagai kehidupan, sehingga penduduk asli mempelajari bahasa Arab sebagai bahasa agama dan pergaulan.

4. Periode Bani Abasiyah.
Pemerintahan Abasiyah berkeyakinan bahwa kejayaan pemerintahannya dapat bertahan bila bergantung kepada kemajuan agama Islam dan bahasa Arab. Kemajuan agama Islam dipertahankan dengan cara melaksanakan kegiatan pembedahan Al-Quran terhadap cabang-cabang disiplin ilmu pengetahuan baik ilmu agama ataupun ilmu pengetahuan lainnya. Bahasa Arab Badwi yang bersifat alamiah ini tetap dipertahankan dan dipandang sebagai bahasa yang bermutu tinggi dan murni yang harus dikuasai oleh putra-putra bani Abas. Pada abad ke 4 H bahasa Arab fusha sudah menjadi bahasa tulisan untuk keperluan administrasi, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan bahasa Arab mulai dipelajari melalui buku-buku, sehingga bahasa fusha berkembang dan meluas.

5. Periode Sesudah abad ke 5 H. Pada periode ini bahasa Arab tidak lagi menjadi bahasa politik dan adminisrasi pemerintahan, tetapi hanya menjadi bahasa agama. Hal ini terjadi setelah dunia Arab terpecah dan diperintah oleh penguasa politik non Arab “Bani Saljuk” yang mendeklarasikan bahasa Persia sebagai bahasa resmi negara Islam di bagian timur, sementara Turki Usmani yang menguasai dunia Arab yang lainnya mendeklarasikan bahwa bahasa Turki sebagai bahasa administrasi pemerintahan. Sejak saat itu sampai abad ke7 H bahasa Arab semakin terdesak.

6. Periode bahasa Arab di Zaman Baru.
Bahasa Arab bangkit kembali yang dilandasi adanya upaya-upaya pengembangan dari kaum intelektual Mesir yang mendapat pengaruh dari golongan intelektual Eropa yang datang bersama serbuan Napoleon.
a. Bahasa Arab sebagai bahasa pengantar di sekolah. Waktu-waktu perkuliahan disampaikan dengan bahasa Arab.
b. Munculnya gerakan menghidupkan warisan budaya lama dan menghidupkan penggunaan kosakata asli yang berasal dari bahasa fusha.
c. Adanya gerakan yang yang telah berhasil mendorang penerbit dan percetakan di negara-negara Arab untuk mencetak kembali buku-buku sastra Arab dari segala zaman dalam jumlah yang sangat besar dan berhasil pula menerbitkan buku-buku dan kamus bahasa Arab.

Munculnya kesadaran dari intelektual arab yang mempertahankan bahasa Arab dari berbagai kritikan terhadap bahasa arab yang datang dari non arab atau dari orang arab sendiri untuk mempertahankan bahasa Arab, tidak hanya sebagai bahasa agama, melainkan sebagai bahasa nasional dan diwujudkan melalui :
a. adanya usaha-usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Arab seperti Majma’ al-Lughah al-Arabiyyah tahun 1934 di Mesir. Tujuannya adalah untuk memelihara keutuhan dan kemurnian bahasa fusha dan melakukan usaha–usaha pengenbangan agar menjadi bahasa yang dinamis, maju dan mampu memenuhi tuntutan kemajuan dunia ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya.
b. Mendirikan lembaga pendidikan, khususnya pengajaran bahasa Arab seperti Al-Azhar jurusan bahasa Arab. Perhatian bangsa Arab tidak hanya terjadi di Mesir tetapi terjadi pula di negara Arab lainnya.

http:// marihanafiah.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar